Youtube.com

Jumat, 23 Januari 2015

KOMUNISTAS

MAKALAH EKOLOGI TERESTRIAL
KOMUNITAS


Disusun oleh kelompok 6
Anggota:
AHMAD ZAINUL HASAN
121810401026

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2014
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
            Komunitas adalah kumpulan dari beberapa populasi yang hidup dari suatu waktu dan tempat tertentu yang saling melakukan interaksi dan mempengaruhi antara satu dengan lainnya. Komunitas memiliki susunan yang lebih kompleks daripada individu dan populasi.
            Setiap komunitas memiliki nama sendiri-sendiri yang menunjukkan komunitas tersebut. Nama komunitas harus mempunyai keterkaitan dan menggambarkan sifat dari komunitas tersebut. Cara memberi nama komunitas yang paling mudah dengan menyesuaikan dengan karakter, wujud atau sifat dari komunitas tersebut.Misalnya, komunitas padang rumput.
            Di alam terdapat banyak  jenis komunitas yang scara garis besar bisa dibagi menjadi dua bagian, yaitu komunitas akuatik dan komunitas terrestrial. Komunitas akuatik adalah komunitas yang terdapat di kawasan perariran. Komunitas terrestrial adalah komunitas yang terdapat di kawasan daratan.

1.2 Rumusan Masalah
            Adapaun masalah yang dibahas dalam makalah ini, antara lain:
1. Apa pengrtian dari komunitas?
2. Apa saja nama-nama komunitas yang ada di alam?
3. Struktur apa saja yang menyusun sebuah komunitas?
4. Bagaimanakah interaksi yang terjadi dalam komunitas?

1.3 Tujuan
            Adapun tujuan dari makalah ini adalah mengetahui definisi dari komunitas, struktur apa saja yang menyusun komunitas dan hubungan interaksi yang terjadi di dalam komunitas

1.4 Manfaat
            Adapun manfaat dari makalah  ini adalah memberikan informasi mengenai komunitas beserta struktur penyusun dan interaksi di dalamnya.


























BAB 2 PEMBAHASAN
2.1.   Pengertian Komunitas
Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain, Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan poulasi. Suatu komunitas terdiri dari banyak jenis dengan berbagai macam fluktuasi populasi dan interaksi satu dengan yang lainnya. Ringkasnya komunitas adalah seluruh populasi yang hidup bersama pada suatu daerah dan organisme yang hidup bersama ini sering disebut juga sebagai komunitas biotik (Staff.uny.ac.id).
2.2.   Pemberian nama komunitas
Nama komunitas harus dapat memberikan keterangan mengenai sifat-sifat komunitas yang dimaksud. Cara paling sederhana adalah dengan menggunakan kata-kata yang dapat menunjukkan bagaimana wujud komunitas, seperti komunitas hutan jati, padang rumput, plankton, terumbu karang, padang lamun, mangrove, dan lain-lain.
      Spesies dominan atau organisme yang memberi wujud khas pada suatu komunitas dimana terdapat satu atau beberapa organisme dengan jumlah yang banyak pada komunitas, dapat dipergunakan untuk memberi nama komunitas tersebut. Nama komunitas harus berarti dan sependek mungkin. (Zoer’aini, 2003). Cara paling baik untuk menamakan komunitas adalah dengan mengambil beberapa sifat yang jelas dan mantap, baik hidup maupun tidak. Secara ringkas pemberian nama komunitas dapat didasarkan pada:
1.      Bentuk-bentuk hidup atau struktur utama penyusunnya, seperti hutan pinus, hutan jati, hutan bakau.
2.      Berdasarkan habitat dari komunitas, seperti komunitas pantai berbatu, berpasir, berlumpur, komunitas laut dalam, komunitas air payau, dan lain-lain.
3.      Berdasarkan sifat-sifat atau tanda-tanda fungsional, seperti komunitas plankton, komunitas bentik, komunitas hutan hujan tropis dan lain-lain.
2.3.   Macam-macam komunitas
Terdapat bermacam-macam komunitas di alam, secara garis besar dibagi sebagai berikut:
1.      Komunitas akuatik
Merupakan komunitas yang terdapat di laut, di danau, di sungai, di parit, atau di kolam.
(Sumber : Komunitas Akuatik. Edu)
2.      Komunitas terestrial
Merupakan kelompok organisme yang terdapat di pekarangan, di hutan, di padang rumput, di padang pasir, dan lain-lain (Frick, 2007).
(Sumber: Komunitas terrestrial. Edu)
2.4.   Struktur Komunitas
Struktur yang di akibatkan oleh penyebaran organisme di dalam, dan interaksi dengan lingkungannya disebut pola komunitas. Berikut adalah struktur komunitas dan karakter komunitas :
1.      Kualitatif, seperti komposisi, bentuk hidup, fenologi, dan vitalitas. Vitalitas menggambarkan kapasitas pertumbuhan dan perkembangan organisme.
2.      Kuantitatif, seperti frekuensi, densitas, dan densitas relative. Frekuensi kehadiran merupakan nilai yang menyatakan jumlah kehadiran suatu spesies didalam suatu habitat. Densitas (kepadatan) dinyatakan sebagai jumlah atau biomasa per unit contoh, atau persatuan luas / volume, atau persatuan penangkapan.
3.      Sintesis adalah proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung menuju kesatu arah yang berlangsung lambat secara teratur pasti terarah. Suksesi-suksesi terjadi sebagai akibat dari modifikasi lingkungan fisik dalam komunitasnya dan memerlukan waktu. Proses ini berakhir dengan sebuah komunitas atau ekosistem yang disebut klimas. Dalam tingkat ini komunitas sudah mengalami homoestosis. menurut konsep mutahir susksesi merupakan pergantian jenis- jenis pioneer oleh jenis-jenis yang lebih mantap yang sesuai dengan lingkunganya (Odum, 1994).
·         Suksesi  dapat dibagi menjadi 2
1.      Suksesi primer, yaitu bila ekosistem mengalami gangguan yang berat sekali, sehingga komunitas awal menjadi hilang atau rusak total, menyebabkan ditempat tersebut tidak ada lagi yang tertinggal dan akhirnya terjadilah habitat baru
(Sumber: Suksesi Primer.edu)
2.      Suksesi sekunder, yaitu sama dengan suksesi primer perbedaannya adalah pada keadaan kerusakan ekosistem atau kondisi awal pada habitatnya. Ekologi tersebut mengalami gangguan akan tetapi tidak tetap, masih ada komunitas yang tersisa.
(Sumber: Suksesi Sekunder.edu)
2.5.   Interaksi dalam Komunitas
            Semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya. Interaksi antar komponen ekologi dapat merupakan interaksi antar organisme, antar populasi, dan antar komunitas.
1.      Interaksi antar organisme
      Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap individu akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik individu dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi lain. Interaksi antar organisme dapat dikategorikan sebagai berikut :
·         Netral adalah hubungan tidak saling mengganggu antar organisme dalam habitat yang sama yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak. Contohnya: antara capung dan sapi.
·         Predasi adalah hubungan mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tidak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa. Contoh: singa dengan mangsanya, yaitu kijang, rusa, dan burung hantu dengan tikus.
·         Parasitisme adalah hubungan antar organisme yang berbeda spesies, bila salah satu organisme hidup pada organisme lain dan mengambil makanan dari hospes atau inangnya sehingga bersifat merugikan inangnya. Contoh: plasmodium dengan manusia, Taeniasaginata dengan sapi, dan benalu dengan pohon inang.
·         Komensalisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan, salah satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan. Contoh: anggrek dengan pohon yang ditumpanginya.
·         Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Contoh: bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar kacang-kacangan (Zoe’aini, 2003).

2.      Interaksi antar populasi
Antara populasi yang satu dengan populasi yang lain selalu terjadi interaksi secara langsung atau tidak langsung dalam komunitasnya. Contoh interaksi antar populasi adalah sebagai berikut :
Alelopati merupakan interaksi antar populasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contoh:  Di sekitar  pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada mikroorganisme istilah alelopati dikenal sebagai anabiosa. Contoh: jamur Penicillium sp. Dapat menghasilkan antibioka yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu. Kompetisi merupakan interaksi antar populasi, bila antar populasi terdapat kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh:  persaingan antara populasi kambing dengan populasi sapi di padang rumput (Zoe’aini, 2003)
3.      Interaksi antar komunitas
Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama dan saling berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya komunitas sawah dan sungai.
Komunitas sawah disusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi, belalang, burung, ular, dan gulma. Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang, zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer. Antara komunitas sungai dan sawah terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrient dar air sungai ke sawah dan peredaran organisme hidup dari kedua komunitas tersebut. Interaksi antar komunitas cukup komplek karena tidak hanya melibatkan organisme, tapi juga aliran energi dan makanan. Interaksi antar komunitas dapat kita amati, misalnya pada daun karbon. Daun karbon melibatkan ekosistem yang berbeda misalnya laut dan darat (Zoe’aini, 2003).
4.      Interaksi antar komponen biotik dan abiotik.
Interaksi antara komponen biotik dan abiotic membentuk ekosistem. Hubungan antara organisme dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran energi dalam sistem itu. Selain aliran energi, di dalam ekosistem terdapat juga struktur atau tingkat trofik, keanekaragaman biotik, serta siklus materi.
Dengan adanya interaksi-interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat mempertahankan keseimbangannya. Pengaturan untuk menjamin terjadinya keseimbangan ini merupakan ciri khas suatu ekosistem. Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh maka akan mendorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai keseimbangan baru (Zoe’aini, 2003).


BAB 3 KESIMPULAN
Komunitas merupakan kumpulan dari beberapa populasi yang hidup dari suatu waktu dan tempat tertentu yang saling melakukan interaksi dan mempengaruhi antara satu dan lainnya. Komunitas di alam terbagi menjadi dua macam yaitu komunitas akuatik dan komunitas terrestrial.
            Suksesi merupakan perubahan yang terjadi di dalam komunitas sebagai akibat dari modifikasi lingkungan, yang terdiri atas suksesi primer dan suksesi sekunder.

DAFTAR PUSTAKA
Frick, Heinz, 2007. Dasar-Dasar Arsitektur Ekologis. Semarang. Kanisius.
Irwan, Djamal Zoe’aini, 2003, Prinsip-prinsip Ekologi dan Organisasi Ekologi
            Komunitas dan Lingkungan, Jakarta: Bumi Aksara.
Odum, E, P., 1994. Dasar-Dasar Ekologi, Yogjakarta: Universitas Gadjah Mada               Press.
Staff. uny. Handout Ekologi. Staff. Unyac.id/sites/defaults/files/Handout%20Ekologi _0.pdf. [Diakses  Tanggal 13       Februari 2014].




Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar