Youtube.com

Jumat, 23 Januari 2015

SAMPLING TUMBUHAN PAKU


NAMA                       : AHMAD ZAINUL HASAN
NO. URUT                : 27
TERTARIK PADA  : TUMBUHAN

Metode Sampling Tumbuhan Paku
Inventarisasi  tumbuhan  paku  dilakukan  dengan  cara  jelajah.  Menurut Hartini  (2011)  yang  dimaksud  dengan  jelajah  adalah  menjelajahi  setiap  sudut suatu lokasi yang dapat mewakili tipe-tipe ekosistem ataupun vegetasi di kawasan yang diteliti. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan jelajah yaitu menjelajahi 12  titik  lokasi  (gambar  1)  yang  masing-masing  berjarak  ±  350  m.  Penjelajahan juga dilakukan  disekitaran  area  titik  dengan  jarak  5-10  m.  Pengambilan  sampel dilakukan  di  setiap  titik  dan  sepanjang  jalur  penelitian  dengan  teknik  purposive sampling.  Menurut  Lubis  (2009)  purposive  sampling  yaitu  suatu  cara pengambilan  sampel  berdasarkan  keberadaan  tumbuhan  paku  yang  dianggap mewakili tempat tersebut. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan  purposive sampling  adalah  suatu  cara  pengambilan  sampel  berdasarkan  keberadaan tumbuhan  paku  yang  ditemui,  jika  jenis  yang  sama  ditemui  lebih  dari  satu  kali, maka  jenis tersebut tidak diambil karena sudah dianggap  mewakili daerah hutan adat  Desa  Teluk  Bakung.  Setiap  sampel  tumbuhan  paku  yang  diambil,  diberi nomor  koleksi  dan  dicatat  informasi  lapangannya  yang  meliputi  ciri-ciri morfologi,  warna  daun,  habitat,  dan  nama  daerah  tumbuhan  paku.  Pembuatan herbarium  bertujuan  untuk  mengidentifikasi  jenis  tumbuhan  paku.  Pembuatan herbarium  ini  mengacu  pada  prosedur  Tjitrosoepomo  (2005).  Identifikasi  jenis tumbuhan  paku  dilakukan  dengan  bantuan  buku  Kerabat  Paku  (Sastrapradja  &Afriastini,  1985),  Jenis  Paku  Indonesia  (Sastrapradja  &  Afriastini,  Darnaedi  & Widjaja,  1979),  dan  media  internet.  Identifikasi dilakukan  dengan membandingkan  antara  ciri morfologi  pada  sampel dengan  gambar yang terdapat di buku idenditifikasi dan media internet (jurnal.untan.ac.id).




NAMA                       : AHMAD ZAINUL HASAN
NO. URUT                : 27
TERTARIK PADA  : TUMBUHAN

Metode Inventarisasi Tumbuhan Paku
Pelaksanaan  penelitian   dibagi  atas  4 langkah  yaitu:  survey  untuk  mendapatkan informasi  awal,  koleksi  data  disertai pembuatan  herbarium,  identifikasitumbuhan  spesimen  dan  analisis  data. Penelitian  ini  menggunakan  metode  petak ganda,  analisis  data  dengan  menggunakan analisis vegetasi.
Metode  petak  ganda  (kuadrat) merupakan  metode  yang  serba  guna, kuadrat  adalah  luas  pada  suatu  habitat dalam  berbagai  bentuk  yang  dapat membatasi  vegetasi.  Sehingga  penutupan vegetasi di area tersebut dapat dihitung dan luas vegetasi pada habitat yang dikaji dapat diperkirakan.  Cara meletakkan kuadrat plot sampling pada habitat vegetasi yang diteliti adalah secara random atau acak.
Penelitian ini menggunakan alat-alat dan bahan  antara  lain  gunting,  pisau,  meteran, tali  plastik,  kamera,  kompas,  teropong, kertas koran, alat pengepres, etiket gantung, etiket tempel, alat tulis, dan alkohol 70%.
Penelitian  ini  meneliti tentang jenis paku epifit  (hidup  menempel)  dan  terestrial (hidup di permukaan). Teknik pengambilan sampel  paku  epifit  dilakukan  dengan menggunakan  plot  pengamatan  berukuran (50m × 50m) sebanyak 4 plot. Sedangkan  untuk  pengambilan  sampel paku  terrestrial  dengan  membuat  plot pengamatan berukuran (5m × 5m) sebanyak 100 plot  yang diletakkan  bersarang (nested) di  dalam plot pengamatan paku epifit  (50m x  50m).  Pengamatan  dilakukan  pada seluruh  jenis  paku-pakuan  yang  berada  di dalam plot pengamatan.
Tumbuhan  paku  yang  terdapat  dalam semua  plot  pengamatan  dikoleksi  dan kemudian diproses lebih lanjut untuk dibuat herbarium  melalui  tahapan  pengawetan, pengapitan,  pengeringan,  penempelan  dan pemberian  label,  selanjutnya  digunakan untuk  identifikasi  jenis  tumbuhan  paku. Identifikasi  menggunakan  acuan  Fern  of Malaya dan Malaya Fern Handbook.Kemelimpahan  spesies  tumbuhan  paku di  kawasan  Taman  Hutan  Kenali  Kota Jambi  dapat  diketahui  dengan menggunakan  parameter  indeks  nilai penting  (INP).  Analisis  vegetasi  yang digunakan adalah Kerapatan (K), Kerapatan Relatif  (KR),  Frekuensi  (F),  Frekuensi Relatif  (FR),  Indeks  Keanekaragaman Shannon-Wienner (H‘).

Besarnya  indeks  keanekaragaman  jenis menurut  Shanon–Wienner  didefinisikan sebagai berikut :
a. Nilai H’ > 3   menunjukkan  bahwa keanekaragaman  spesies  pada  suatu tempat adalah melimpah tinggi.
b. Nilai 1 ≤ H’< 3    menunjukkan bahwa keanekaragaman  spesies  pada  suatu tempat adalah sedang.
c. Nilai H’ < 1   menunjukkan  bahwa keanekaragaman  spesies  pada  suatu tempat adalah sedikit atau rendah (Suraida, 2013 : 2-3).

Daftar Rujukan
Suraida, Try Susanti, dan Riza Amriyanto. Keanekaragaman Tumbuhan Paku (Pteridophyta) di Taman Hutan Kenali Kota Jambi. Lampung : Universitas Lampung.


Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar